Pernah ga’ sih merasa kesel dengan seorang perempuan karena dia bisa menduduki posisi yang sudah lama ingin kita miliki?? Padahal kita sudah dengan segala macam cara dan upaya untuk bisa ada dalam posisi itu, tetapi dia, tanpa ngapa-ngapain bisa ada disana karena memang seseorang yang memang menempatkannya disana! Well, dengan didukung fakta karena memang dia cantik. Udah titik, karena cantik.
Jadi inget seorang temen saya pernah kesal dengan seorang cewek yang dia tidak kenal sama sekali, hanya tahu karena sering memata-matai situs jaring sosial yang dimiliki si cewek itu, dan sesekali pernah ketemu di kampus. Tidak ada yang salah sebenarnya dengan cewek itu, cantik, pinter, kurus, putih dan merupakan seseorang yang disukai oleh gebetan temen saya tadi. Benerkan, ga’ ada yang salah??????
“Apasih Bagusnya dia?! Cantiknya dimanasih? Heran deh kok bisaa si X suka ma dia? Tampangnya biasa gitu, menang putih ma kurus doank. Liat yaa, item dikit aja nih ya, pasti aneh. Ga’ alami juga cantiknya, polesaaaan! Mending Gue kemana-mana, yakan?” Komentar teman saya.
Jadi mungkin kesempurnaan hidup seseorang terlihat menjadi sesuatu yang begitu salah untuk beberapa orang, mengapa dia bisa begitu memiliki segalanya yang sebenarnya ingin kita miliki?? Terlihat begitu tidak adil melihat seseorang yang memang dari sananya sudah memiliki badan yang sempurna, sementara kita harus diet mati-matian untuk bisa terlihat seperti itu. Atau dia terlahir dengan kulit putih bersinar seperti artis sinetron? Sementara kita harus memakai alat-alat pemutih muka dan badan yang harganya jutaan rupiah untuk bisa seperti itu.
Terkesan sirik memang, tapi itulah kehidupan wanita, penuh persaingan.
Jadi saya mulai berpikir dari sisi saya sebagai seorang cewek, apasih sebenarnya yang dilihat cowok dari seorang cewek?? Bener hanya karena kecantikannya? Apakah kecantikan memang dasar yang utama bagi cowok dalam menilai cewek? Apakah kecantikanlah yang membuat seorang cewek dicintai pertama kali? Yang artinya semakin cantik, dia akan semakin mudah untuk dicintai??
Pernah saya iseng-iseng menanyakan hal tersebut kepada beberapa orang temen-temen cowok saya. Bukan kesimpulan secara absolutsih, tapi setidaknya bisa mewakili pemikiran kaum mereka tentang arti ‘kecantikan’ itu sendiri.
“Cantik tu kayak Dian Sastro, Dini Aminarti, Ririn Dwi Aryanti, ....., yang intinya cantik itu berbdan ramping, kulit putih, rambut panjang dan yang berkelakukan manis.”
“Cantik itu Aura Kasih, Tamara Blezinsky, Farah Quiin, wuiiiih mantepplah!”
Cowok-cowok yang menilai kecantikan dari segi seksi.
“Cantik itu ya cewek Gue lah!”
Nah ini adalah cowok yang mengartikan kecantikan dengan cinta. Ga’ ngaruh tuh ada sejuta cewek cantik diluar sana, kalau toh mereka ga’ ada arti apa-apa buat dia.
Dua sepupu laki-laki saya juga pernah bilang, laki-laki itu adalah makhluk visual, jadi kecantikan seorg permpuan itu adalah faktor penting untuk membuat mereka jatuh cinta. Walaupun pada akhirnya mereka bilang bahwa kecantikan yang dimaksud disitu adalah (lagi-lagi) relatif menurut individu tiap laki-laki.
Dan ya, menurut saya, kecantikan itu memang relatif. Tergantung siapa yang disuruh mendefinikan tentang kecantikan itu sendiri. Mungkin menurut si A cewek yang berbadan kurus itu cantik, tetapi tidak menurut si B, karena memang pada dasarnya dia menyukai cewek-cewek yang lebih berisi.
Lalu, banyak cerita di sekitar kita tentang betapa kecantikan bisa membuat segala sesuatu menjadi mudah. Sebuah kursi ‘sukarela’ di sebuah bis yang penuh padat, pekerjaan dan posisi tertentu, posisi istimewa di lingkungan, dan semua itu didapat hanya karena kecantikan yang dimiliki seseorang.
Dan pernah ga’ sih nonton salah satu acara realiti di televisi, yang menggunakan candid camera untuk mengetahui siapa saja orang-orang yang memang ikhlas memberkan bantuan. Jadi pada sebuah episode, memberi umpan seorang perempuan cantik meminta pertolongan pada pejalan kaki yang tak dikenal, laki-laki tentunya. Sang perempuan cantik ini berpura-pura dompetnya terjatuh di sebuah selokan air yang cukup besar. Hasilnya begitu mencengangkan betapa kecantikan bisa membuat orang-orang menjadi sangat ringan tangan. Karena ketika cewek itu diganti dengan dengan seorang ‘perempuan biasa’, pertolongan yang didapat jauh berkurang dibandingkan ketika si perempuan cantik yang menjadi korban.
Tapi sudahlah ya, dibalik itu semua, dibalik ‘kekalahan’ yang menurut kita ga adil atau apapunlah itu, kita lupa menyadari beberapa hal:
· Bahwa kita, semua perempuan, terlahir cantik!
· Waktu kita mengeluh-ngeluh tentang cowok-cowok yang hanya melihat perempuan dari fisiknya saja tanpa melihat sifat, kualitas menyenangkan, mandiri dan kecerdasan yang kita punya, kita ga perlu marah karena kdang kita lupa bahwa kita juga sering berlaku demikian terhadap mereka!
· Kita ga’ butuh mempunyai pacar yang ganteng hanya untuk membuktikan bahwa kita cantik, spesial dan laku!
· Dengan semua kekecewaan yang pernah kita rasakan, mungkin pelajaran yang paling berharga adalah waktu kita bisa ikhlas dan bersyukur untuk apa yang kita miliki saat ini, berpikir bahwa kita sempurna dengan menjadi apa adanya kita, dan yakin bahwa pada saat nya nanti betul-betul ada seorang yang berpikiran sama seperti kita, yang akan berkata bahwa “kitalah yang tercantik untuk dia”. Dan bakalan tetep bilang kita cantik dan sempurna sekalipun berat badan kita naik sepuluh kilo. Hee...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar